Senin, 05 Mei 2008

Fenomena TRANS-GENDER

Lagi lagi tulisan saya kali ini terinspirasi dari Oprah Winfrey Show...

Oia, sebelumnya saya tekankan bahwa, artikel saya ini sebetulnya bukan untuk bermaksud menghakimi atau mencari tau alasan para pelakon TRANSGENDER untuk melakukan hal tersebut, yahh seperti prinsip saya yang selalu saya usung (haduhhh lebay!;p), everything happen because a reason!
Saya yakin Allah swt mempunyai alasan, mengapa menganugerahi perasaan "special" itu bagi sebagian orang yang ada di muka bumi ini.


T.R.A.N.S G.E.N.D.E.R

sebuah istilah yang belum tentu semua orang tau maknanya.
sebelum menonton acara ini saya sebetulnya aga sulit untuk membedakan, antara (maaf), BENCONG/BANCI, dengan PRIA KEMAYU, dan GAY/LESBIAN...
Syukurlah saya menemukan bahasan ini di Oprah, akhirnya sekarang saya bisa membedakannya lebih baik dari sebelumnya.

Ternyata, apa yang membedakannya? begini, orang yang disebut BANCI atau BENCONG (sekali lagi maaf, ini tidak untuk mendeskriditkan pihak manapun), sebetulnya adalah orang-orang yang telah melakukan trans gender sampai pada tahap AKSI. Mengapa? karena biasanya mereka-mereka ini telah mengubah seluruh penampilannya, 180 Derajat dari gender aslinya.
Dan PRIA KEMAYU, adalah gejala awal dari trans gender namun belum tentu dia akan melakukan transgender, mengapa? karena tak semua Pria Kemayu akan memiliki berbagai kemampuan dan kemauan untuk melakukan sampai tingkat AKSI atau ACTION! Sedangkan para (maaf) GAY/LESBIAN merupakan suatu orientasi seksual yang salah dari sebagian orang, jadi belum tentu dirinya adalah pelaku transgender.

Trans gender selebihnya (seperti yang dituturkan oleh seorang Dokter Ahli Bedah Trans Gender Amerika paling laris, yang ternyata Pelaku Trans Gender juga), hampir seluruh pelaku trans gender, sebetulnya sudah merasakan "kesalahan" ini sejak balita..(nah lho....patut diwaspadai)
Berdasarkan penuturan dari pelaku transgender, kebanyakan dari mereka merasa "terperangkap" di dalam tubuh yang salah, atau lebih jelasnya : si A merasa bahwa dirinya sepenuhnya adalah "wanita" namun dilahirkan dengan fisik "laki-laki" (begitupun sebaliknya), sehingga mereka berlaku selayaknya apa yang dirasakannya, meskipun secara fisik, itu sangat bertentangan.

Perasaan seperti ini sebetulnya sangat menyiksa bagi mereka, satu sisi, mereka harus bertindak sesuai dengan "tuntutan fisik" mereka, namun perasaan atau hati mereka sendiri bertolak belakang. Sehingga pada akhirnya pada tingkat rendah, mereka akan disebut sebagai anak tomboy, atau anak lelaki yang girly!

Saat beranjak dewasa, peran keluarga akan sangat berpengaruh, apabila keluarga tidak peka terhadap gejala ini, besar kemungkinan bahwa orang-orang yang merasa "terperangkap dalam tubuh yang salah" akan melakukan TRANS GENDER, baik itu secara keseluruhan atau parsial.

Kalau sudah begini, bukan hanya materi berjuta-juta yang akan hilang untuk melakukan proses trans gender, parahnya, keluarga atau teman yang tidak bisa menerima hal ini pun akan menghilang dari kehidupan mereka.


Contoh dari fenomena ini sangat banyak kita temui di kehidupan sehari-hari, baik itu pelaku trans gender yang sering kita lihat di televisi, jalanan, tempat umum, atau di sekitar rumah kita.

Namun yang membuat saya takjub dengan fenomena ini, pada saat saya berkunjung ke Negeri Gajah pada tahun lalu, di sana fenomena trans gender ternyata sudah menjadi hal yang SANGAT LAZIM, bahkan lumrah dilakukan (kebanyakan) oleh pria yang menjadi wanita.
Bahkan gosip atau issue yang beredar, tidak lama lagi akan ada toilet khusus "WARIA" alias Wanita Pria di negeri itu, Hal itu sudah cukup membuktikan bahwa angka pelaku Trans Gender sudah sangat tinggi di negeri kerajaan tersebut.

Bahkan Thailand, adalah salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis (humffhhh....tampaknya pihak negara memang sangat mendukung fenomena ini disana)

Tetapi kalau melihat dari sejarahnya, ternyata ada suatu benang merah yang berasal dari kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar rakyat Thai, salah sati Dewi yang mereka sembah yang bernama Dewi Kwan Im, lain dan tak bukan adalah pelaku transgender juga...(berdasarkan kesaksian dari mahasiswi Thai)

Yaa...jadi tidak heran apabila fenomena ini begitu menjadi lazim bagi negara yang tidak pernah dijajah tersebut. Yang lebih dahsyat adalah, sistem operasi TRANS GENDER di Thailand, sudah sangat canggih, bahkan berkualitas tinggi, namun dengan harga yang bisa dibilang, terjangkau. Bayangkan, untuk operasi seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki (minus operasi perubahan suara), calon pelaku trans gender hanya akan dikenai biaya 200.000 Baht, Atau sekitar Rp. 60 juta (dalam kurs Rupiah 300)

Mau tau hasilnya?? Wahh anda pun akan takjub akan perubahan yang ada, berikut adalah gambar-gambar HASIL TRANS GENDER, atau "wanita-wanita special" yang tak lain dan tak bukan berasal dari jenis kelamin LAKI-LAKI..







Anda boleh percaya atau tidak, tapi gambar di atas saya abadikan sendiri dari salah satu pertunjukkan WARIA terbesar di dunia, ALCAZAR yang terletak di PATTAYA, Thailand. (Agustus 2007)

Well, diluar dari kata menghakimi, karena tidak satu orang manusiapun yang berhak untuk itu, saya sih menganggap bahwa fenomena transgender merupakan suatu ANOMIE dari masyarakat dunia (red: untuk yang tidak mengetahui definisi anomie, mudah2an saya akan bahas pada artikel selanjutnya, tapi klo males nunggu ya cari tau aja sendiri..hehehe)

Sebuah quote saya ambil untuk artikel kali ini :

The secret of happiness is freedom. The secret of freedom is courage

5 komentar:

  1. Wah, ngeri, ngebahas transgender.
    Sebagai orang yang sempat pernah bermasalah dengan transgender di thailand. Saya bakal bilang, Dont screw up the law of nature.
    Peace

    BalasHapus
  2. weikksss... hehehe kan udah dibilang klo artikel ini tidak bermaksud menjudge, hanya tertarik untuk mengungkap ke permukaan aja, hehehe....anyway, thanks ya onk :)

    BalasHapus
  3. Tanya masalah transgender ada ga di al qur an sama pak ustad, paling masalah kaum sodom aja yg di omongin. Jadi knapa para ustad itu menentang banget lgbt yah. Jehee,

    BalasHapus

UrComment'sSpot...